Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Ekstraksi Minyak Akar Wangi dengan Metode Microwave Hydrodistillation dan Soxhlet Extraction Edwin Fatah Daniswara; Taufik Imam Rohadi; Mahfud Mahfud
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.815 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24483

Abstract

Salah satu minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah minyak akar wangi. Minyak atsiri yang berasal dari tanaman akar wangi biasanya dipakai sebagai pewangi dan bahan fiksatif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ekstraksi minyak atsiri dari akar wangi dengan metode ekstraksi konvensional soxhlet extraction dan metode hydrodistillation dengan bantuan pemanas microwave atau dikenal dengan microwave hydrodistillation serta membandingkan pengaruh dari penggunaan dua metode tersebut terhadap perolehan yield minyak akar wangi. Pada metode soxhlet extraction digunakan pelarut organik n-Hexane 95,0%  dan waktu ekstraksi selama 8 jam, sedangkan pada metode microwave hydrodistillation digunakan air sebagai pelarut dan menggunakan microwave konvensional merk Electrolux model EMM-2308X dengan daya 450 W dan waktu ekstraksi selama 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan metode soxhlet extraction memiliki yield sebesar  0,6744%, sedangkan metode microwave hydrodistillation diperoleh yield 0,5704%. Dari segi waktu dan yield yang dihasilkan metode microwave hydrodistillation memberikan hasil yang lebih baik daripada metode soxhlet extraction dengan  recovery dari metode microwave hydrodistillation sebesar 84,57%.
Studi Efektivitas Ekstraksi (Capsaicin) Dari Cabai (Capsicum) Dengan Metode Sfme (Solvent Free Microwave Extraction) Lutvianto Pebri Handoko; Yeni Variyana; Mahfud Mahfud
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.449 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24484

Abstract

Cabai merupakan salah satu jenis komoditi holtikultura yang penting dan digemari oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Cabai dapat digunakan untuk bumbu masak sehari-hari, Industri makanan dan obat-obatan. Namun masalah yang terjadi adalah ketika adanya fluktuasi harga yang sangat merugikan petani cabai. Terlebih apabila hasil panen sedang meningkat sehingga ketersediaan komoditas ini semakin banyak, tentu hal ini dibarengi dengan turunnya harga yang membuat hasil penjualan petani tidak mampu menutup biaya produksi yang digunakan. Oleh karena itu, melalui serangkaian proses penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan proses ekstraksi cabai yang digunakan sekelompok petani cabai untuk mengekstraksi produk cabai yang melimpah pada saat musimnya sehingga bisa diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap yaitu meliputi tahap persiapan berupa studi literatur dan observasi laboratorium; perancangan alat dimana alat yang akan digunakan adalah MASE (Microwave Assisted Soxhlet Extraction). Untuk treatment bahan baku diambil sampel cabai rawit segar dilanjutkan dengan proses ekstraksi yaitu dengan menggunakan metode MASE dan tahap analisa dengan variabel-variabel massa cabai dengan jenis bahan baku Cabai Rawit segar yaitu massa cabai rawit (0,04; 0,08; 0,12; 0,16; dan 0,2 gram). Daya microwave (400 W, 600 W, dan 800 W). Siklus proses di microwave ( 2; 4; 6; 8; dan 10 cycle). Kemudian uji kadar ekstrak cabai dengan secara kuantitatif; dan menghitung yield yang dihasilkan sehingga dapat diketahui kondisi yang paling tinggi. Hasil Penelitian menghasilkan yield ekstrak cabai rawit segar dengan metode Microwave Assisted Soxhlet Extraction (MASE) adalah 400 W dengan 8 extraction cycle, massa cabai rawit 20 gram menghasilkan yield sebesar 8,4824%. Hasil Uji High Performance Liquid Chromatography (HPLC) mengandung capsaicin sebesar (0,453±0,004) %b/b atau sebesar (45.3±0,4) ppm.  
Ekstraksi Minyak Atsiri dari Gaharu (Aquilaria Malaccensis) dengan Menggunakan Metode Microwave Hydrodistillation dan Soxhlet Extraction Isabel Triesty; Mahfud Mahfud
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.821 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24491

Abstract

Abstract—Minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomis tinggi salah satunya yaitu minyak gaharu. Minyak atsiri yang berasal dari tanaman gaharu ini biasanya dipakai sebagai pewangi, obat-obatan dan bahan kosmetik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari ekstraksi minyak atsiri dari gaharu dengan metode ekstraksi konvensional soxhlet extraction dan metode hydrodistillation dengan bantuan pemanas microwave atau dikenal dengan sebutan microwave hydrodistillation serta membandingkan pengaruh dari penggunaan kedua metode tersebut terhadap perolehan yield minyak gaharu. Pada metode soxhlet extraction digunakan pelarut organik n-Hexane 95% dengan waktu ekstraksi selama 16 jam, sedangkan pada metode microwave hydrodistillation menggunakan pelarut aquades dengan lama waktu 12 jam dan menggunakan microwave konvensional merk Electrolux model EMM-2308X dengan daya 450 W. Didapatkan hasil penelitian dengan metode soxhlet extraction memiliki yield sebesar 1,67%, sedangkan metode microwave hydrodistillation diperoleh yield 1,38%. Dari segi waktu dan yield yang dihasilkan metode microwave hydrodistillation memberikan hasil ekstraksi yang lebih baik daripada metode soxhlet extraction dengan  recovery dari metode microwave hydrodistillation sebesar 76,55%.
Potensi Klorofil Ekstrak Mikroalga Hijau (Chlorella sp.) dan Daun Suji (Pleomele angustifollia) Menggunakan Metode Soxhlet sebagai Dye Sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) Aisyah Triana Chintiyah Dewi; Fitria Romadhoni; Lailatul Qadariyah; Mahfud Mahfud
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.508 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28744

Abstract

Energisurya merupakan energi yang dimanfaatkan dalam konversi energi cahaya menjadi listrik yaitu dengan sel surya. Teknologi sel surya telah dikembangkan oleh Gratzel yang disebut dengan sel Grätzel atau Dye Sensitized Solar Cells (DSSC). Peneliti telah mendapatkan efisiensi konversi energi yang lebih baik pada turunan pewarna(dyes)klorofil karena memiliki gugus carboxylate. Klorofil banyak terdapat pada tumbuhan hijau, salah satunya daun suji(Pleomele angustifolia)dan mikroalga hijau(Chlorella sp). Dalam pengambilan ekstrak klorofil terdapat beberapa macam metode, salah satunya metode soxhlet. Metode soxhlet dalam penelitian ini dimulai denganmelakukan pre-treatment untuk daun suji yaitu dengan cara membersihkan daun suji kemudian dipotong dengan ukuran ±0,2cm sedangkan untuk mikroalga hijau tidak dilakukan pre-treatment. Kemudian melakukan pengambilan ekstrak menggunakan metode Soxhletdengan etanol 96%.Ekstrak klorofil yang didapatkan dari metode soxhletditambahkan dengan CO2 padat (dry ice) sampai membeku/mengental kemudian dipanaskan agar terbentuk padatan ekstrak klorofil. Kemudian dilakukan analisa Uv-Vis untuk mengetahui kadar klorofil. Pada ekstraksi zat warna alami menggunakan Soxhlet diperoleh yield untuk daun suji sebesar 9,3933% dan untuk mikroalga hijau sebesar 25,4267%. Selain itu juga diperoleh konsentrasi klorofilzat warna alami dari daun suji sebesar 45,5628 µg/mL dan untuk mikroalga hijau sebesar 8,1605 µg/mL. Berdasarkan data-data tersebut disimpulkan bahwa daun suji memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan chlorella sp untuk dijadikan dye sensitizer pada DSSC.
Ekstraksi Asam Oksalat Pada Umbi Porang (Amorphophallus Oncophyllus) dengan Metode Mechanical Separation Martha Riana Sitompul; Fidianto Suryana Suryana; Mahfud Mahfud; Donny Satria Bhuana
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28831

Abstract

Umbi Porang (Amorphophallus Oncophyllus) adalah umbi porang yang memiliki kandungan asam oksalat yang tinggi yang dapat menimbulkan iritasi dan gatal apabila dikonsumsi namun memiliki kandungan glukomannan yang sangat bermanfaat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses ekstraksi asam oksalat pada umbi porang (Amorphophallus Oncophyllus) dengan metode mechanical separation. Adapun metode yang dilakukan yaitu penggilingan chip porang, melakukan pengayakan, melakukan analisa di mikroskop dan melakukan proses titrasi. Dari hasil proses titrasi, asam oksalat yang dihasilkan kemudian dianalisis yield dan recovery nya. Yield dan Recovery tertinggi yang didapatkan sebesar 24,9894% dan 86,1173% dari mesh 100 menggunakan pelarut natrium bicarbonate, sedangkan untuk pengujian sifat fisik dilakukan melalui analisa mikroskop cahaya didapatkan kandungan asam oksalat yang ditandai dengan terbentuknya morfologi jarum kristal.